Perbedaan Plywood dan Multiplek, bagus mana

Perbedaan Plywood dan Multiplek, bagus mana. Mulai dari bahan baku, proses pembuatan, kekuatan bahan, fleksibelitas dan kemudahan penggunaan serta harga
Perbedaan Plywood dan Multiplek

Review Plywood dan Multiplek

Mungkin masih ada yang bingung Perbedaan Plywood dan Multiplek. Jika anda salah satunya, bahasan ini penting untuk anda baca.

Ketika merencanakan proyek konstruksi, renovasi atau bahkan kerajinan kayu, kita seringkali dihadapkan pada pilihan material kayu yang tepat.

Plywood dan multiplek, dua material kayu lapis yang populer, seringkali menjadi pilihan utama. Meskipun terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan signifikan yang dapat memengaruhi kelancaran proyek dan hasilnya.

Oleh karena itu, memahami perbedaan mendasar antara plywood dan multiplek sangat penting untuk memilih material yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

Plywood (kayu lapis) merupakan material yang terbuat dari lembaran tipis kayu yang disusun secara silang dan direkatkan dengan perekat tahan air.

Penempatan lembaran kayu secara silang yang dilakukan secara bergantian (perpendicular) membuat plywood menjadi sangat kuat dan tahan lama.

Lembaran kayu tipis yang digunakan sebagai bahan dasar plywood umumnya berasal dari berbagai jenis kayu, seperti sengon, pinus, meranti atau kayu jati. Ketebalan plywood biasanya berkisar antara 3mm hingga 25mm, tergantung pada kebutuhan dan jenis plywood.

Multiplek adalah jenis kayu lapis yang pada dasarnya mirip dengan plywood, tetapi proses pembuatannya menggunakan lembaran kayu yang lebih tebal.

Multiplek memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan plywood. Namun, multiplek juga cenderung lebih berat dan lebih sulit untuk dipotong dan dibentuk. Multiplek sering digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi, seperti pembuatan atap, flooring dan dinding.

Beda Plywood dan Multiplek

1. Bahan Baku dan Proses Pembuatan

Plywood dan multiplek sama-sama terbuat dari kayu lapis yang direkatkan dengan perekat. Namun, bahan baku dan proses pembuatan kedua material ini memiliki perbedaan signifikan.

Plywood:

Untuk Plywood umumnya menggunakan lembaran kayu tipis (veneer) dari berbagai jenis kayu, seperti sengon, pinus atau meranti. Pada akhirnya, proses pemilihan jenis kayu ini akan mempengaruhi kekuatan dan harga plywood.

Lembaran tipis kayu (veneer) ditumpuk secara silang dan direkatkan dengan perekat yang tahan air. Proses perekatan dilakukan dengan menggunakan mesin press yang memberikan tekanan dan suhu yang tingg sehingga terbentuklah Plywood.

Multiplek:

Biasanya menggunakan kayu solid yang lebih tebal, seperti kayu jati atau kayu meranti. Pemilihan kayu solid ini menjadikan multiplek lebih kokoh dan tahan lama.

Lembaran kayu yang lebih tebal disusun secara silang dan direkatkan dengan perekat tahan air. Proses perekatan dilakukan dengan menggunakan mesin press dengan tekanan yang lebih tinggi dan waktu pemrosesan yang lebih lama dibandingkan dengan plywood.

2. Kekuatan dan Ketahanan:

Plywood:

Plywood memiliki kekuatan yang cukup baik, terutama pada arah tegak lurus terhadap serat kayu. Namun, plywood cenderung lebih mudah pecah atau retak jika dibebani secara berlebihan.

Untuk ketahanan yang cukup baik terhadap terutama kelembaban dan jamur.

Multiplek:

Multiplek memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan plywood karena terbuat dari kayu solid yang lebih tebal. Multiplek lebih tahan terhadap beban berat dan lebih sulit untuk dihancurkan.

Untuk ketahanan yang lebih tinggi terutama terhadap kelembaban dan jamur dibandingkan dengan plywood. Multiplek lebih cocok digunakan untuk aplikasi outdoor atau area yang lembap.

3. Fleksibilitas dan Kemudahan pembentukan

Plywood:

Produk Plywood lebih fleksibel dibandingkan dengan multiplek, sehingga lebih mudah untuk dibentuk dan dipotong saat akan digunakan.

Karena bahan ini lebih fleksibel, maka Plywood dapat dipotong, dibentuk dan dibor dengan mudah menggunakan berbagai jenis alat yang ada.

Multiplek:

Multiplek lebih kaku dan kurang fleksibel dibandingkan plywood, sehingga lebih sulit untuk dibentuk dan dipotong. Kecuali menggunakan alat-alat khusus.

Multiplek lebih sulit untuk dipotong, dibentuk dan dibor. Pemotongan multiplek perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak retak atau pecah.

4. Penggunaan dan Aplikasi

Plywood:

Plywood banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai macam aplikasi, seperti pembuatan furnitur, dinding, atap dan flooring.

Plywood juga sering digunakan dalam proyek DIY karena kemudahan pemotongan dan pembentukannya. Seperti untuk pembuatan furnitur, dinding, atap, flooring, kerajinan tangan dan dekorasi interior.

Multiplek:

Multiplek umumnya digunakan untuk proyek konstruksi yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan yang tinggi, seperti pembuatan atap, flooring, dinding dan rangka bangunan.

Digunakan untuk pembuatan atap, flooring, dinding, rangka bangunan dan berbagai proyek konstruksi rumah dan bangunan lainnya.

Catatan: Kelebihan dan kekurangan Particle Board

5. Harga dan Ketersediaan:

Plywood biasanya lebih murah dibandingkan dengan multiplek karena proses pembuatannya yang lebih sederhana. Kita bisa temukan di berbagai toko bangunan dan distributor material kayu.

Multiplek:

Multiplek biasanya lebih mahal dibandingkan dengan plywood karena menggunakan kayu solid dan proses pembuatannya yang lebih kompleks.

Produk ini juga mudah ditemukan di toko bangunan dan distributor material kayu, tetapi pilihannya mungkin lebih terbatas dibandingkan dengan plywood.

Kesimpulan

Plywood dan multiplek memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan material yang tepat tergantung pada kebutuhan dan anggaran Anda.

Plywood merupakan pilihan yang baik untuk proyek kerajinan tangan, furnitur dan konstruksi ringan. Multiplek lebih cocok untuk proyek konstruksi yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan yang lebih tinggi, seperti pembuatan atap, lantai dan dinding.

Dengan memahami perbedaan antara plywood dan multiplek, Anda dapat memilih material yang tepat untuk proyek Anda dan mencapai hasil yang optimal.