Mengenal Galvanis dan Galvalum
Sekarang kita akan coba ungkap Perbedaan Galvanis dan Galvalum, bagus mana untuk kita beli dan gunakan.
Kita seringkali dihadapkan pada dilema saat memilih material bangunan, khususnya untuk elemen eksterior yang terpapar cuaca. 2 pilihan yang sering menjadi pertimbangan adalah galvanis dan galvalum.
Kedua material ini sama-sama menawarkan perlindungan terhadap karat, namun memiliki perbedaan signifikan dalam komposisi, ketahanan dan aplikasi idealnya.
Memahami perbedaan mendasar ini akan membantu Anda membuat keputusan tepat, memastikan proyek konstruksi Anda—baik itu atap rumah, pagar atau kanopi—awet dan tahan lama.
Pilihan yang salah bisa berujung pada biaya perbaikan yang lebih mahal di kemudian hari atau bahkan struktur bangunan yang lebih cepat mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih dalam perbedaan antara galvanis dan galvalum, mulai dari komposisi material hingga pertimbangan harga dan perawatannya.
Dengan pemahaman yang menyeluruh, Anda dapat menentukan material mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran proyek Anda.
Ingatlah, setiap material memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan pemilihan yang tepat akan bergantung pada kondisi lingkungan, desain bangunan dan tentunya budget yang tersedia.
Beda Galvanis vs Galvalum
Pilihan material yang tepat akan menghasilkan bangunan yang kokoh, tahan lama dan tentunya sesuai dengan ekspektasi.
Komposisi Material
Sebagai permulaan, mari kita membahas komposisi material.
Galvanis, seperti namanya, merupakan material baja yang dilapisi dengan seng (zinc). Lapisan seng ini bertindak sebagai lapisan pelindung yang mencegah baja di bawahnya mengalami korosi atau karat.
Proses pelapisan ini biasanya dilakukan melalui proses galvanisasi panas celup (hot-dip galvanizing), di mana baja dicelupkan ke dalam bak berisi seng cair.
Proporsi seng dalam galvanis relatif tinggi, umumnya di atas 98%, dengan sedikit tambahan unsur lain untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan.
Sementara itu, galvalum, singkatan dari galvanized-aluminum, memiliki komposisi yang berbeda. Ia juga merupakan material baja yang dilapisi dengan campuran seng dan aluminium.
Proporsi yang umum adalah sekitar 55% aluminium dan 45% seng. Campuran ini memberikan sifat dan keunggulan yang berbeda dibandingkan dengan galvanis murni.
Komposisi ini dihasilkan melalui proses *continuous hot dipped*, yang lebih kompleks dan menghasilkan lapisan yang lebih seragam dan tahan lama.
Ketahanan terhadap karat
Perbedaan komposisi ini langsung berdampak pada ketahanan terhadap karat.
Galvalum, berkat kandungan aluminium yang tinggi, menawarkan ketahanan karat yang jauh lebih unggul daripada galvanis.
Aluminium membentuk lapisan pelindung pasif yang sangat kuat, mencegah penetrasi oksigen dan kelembapan yang merupakan faktor utama penyebab karat.
Meskipun galvanis juga tahan karat, lapisan sengnya lebih rentan terhadap kerusakan mekanis dan korosi, terutama dalam kondisi lingkungan yang agresif.
Penggunaan galvanis pada konstruksi yang sering terpapar abrasi atau lingkungan yang lembap akan memerlukan perawatan lebih intensif dan mungkin lebih sering diganti.
Perbedaan ketahanan karat ini berdampak langsung pada umur pakai material. Galvalum umumnya memiliki umur pakai yang jauh lebih panjang, bahkan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem.
Faktor-faktor lain seperti kualitas pelapisan, ketebalan lapisan dan perawatan juga turut memengaruhi ketahanan karat kedua material ini.
Ketebalan lapisan galvanis dan galvalum yang lebih tebal secara umum akan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap karat.
Perawatan berkala, seperti pembersihan dan pengecatan ulang jika diperlukan, juga dapat memperpanjang umur pakai kedua material tersebut.
Performa terhadap cuaca
Selain ketahanan karat, performa kedua material di bawah berbagai kondisi cuaca juga berbeda.
Galvalum, dengan kandungan aluminiumnya, lebih tahan terhadap degradasi akibat paparan sinar UV dan hujan asam. Lapisan aluminium membentuk lapisan pelindung oksida yang kuat, sehingga warna dan kilapnya lebih awet.
Sebaliknya, galvanis lebih rentan terhadap perubahan warna dan degradasi permukaan akibat paparan cuaca jangka panjang.
Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting, terutama untuk aplikasi eksterior yang terpapar langsung sinar matahari dan hujan.
Perbedaan ini juga terlihat dalam hal perawatan; galvalum umumnya membutuhkan perawatan yang lebih minim dibandingkan galvanis.
Pengaruh lingkungan seperti polusi udara, kadar garam di udara (dekat pantai) dan tingkat kelembapan juga akan mempengaruhi laju korosi kedua material tersebut.
Di daerah pesisir misalnya, galvalum cenderung lebih unggul karena ketahanannya terhadap korosi garam yang lebih baik. Pada daerah dengan tingkat polusi tinggi, kedua material mungkin membutuhkan perawatan ekstra.
Beda penggunaan
Perbedaan dalam aplikasi ideal juga mencerminkan karakteristik material masing-masing.
Galvalum, dengan ketahanan karat dan kekuatannya yang lebih tinggi, ideal digunakan untuk aplikasi yang menuntut daya tahan ekstensif, seperti atap rumah, dinding bangunan dan kanopi.
Warna yang mengkilap dan tahan lama juga membuatnya menjadi pilihan populer untuk bangunan modern.
PT Krakatau Steel, misalnya, merupakan salah satu produsen baja galvalum terkemuka di Indonesia, yang menawarkan berbagai pilihan spesifikasi dan ketebalan galvalum untuk memenuhi berbagai kebutuhan konstruksi.
Galvanis, karena harga yang lebih terjangkau, lebih sering digunakan untuk aplikasi yang tidak terlalu menuntut daya tahan ekstrem, seperti pagar, rangka ringan atau elemen struktural yang terlindungi dari paparan cuaca langsung.
Namun, untuk aplikasi dengan tuntutan ketahanan karat yang tinggi, penggunaan galvanis mungkin perlu dilengkapi dengan lapisan pelindung tambahan, seperti cat anti karat.
Arsitek Budi, misalnya, mungkin akan merekomendasikan galvalum untuk proyek-proyek bangunan modern yang mengutamakan estetika dan ketahanan jangka panjang.
Catatan: Perbedaan Spandek dan Trimdek, bagus mana
Harga
Terakhir, perbedaan harga menjadi pertimbangan penting.
Galvalum umumnya lebih mahal daripada galvanis, terutama karena proses manufaktur yang lebih kompleks dan ketahanan yang lebih unggul.
Harga galvalum dan galvanis per lembar bervariasi tergantung pada ketebalan, ukuran dan produsen.
Toko bangunan online seperti Bangun Sendiri menawarkan berbagai pilihan material dengan harga yang kompetitif, memungkinkan Anda membandingkan harga sebelum melakukan pembelian.
Perbedaan harga ini harus dipertimbangkan dalam konteks umur pakai dan biaya perawatan jangka panjang.
Meskipun galvalum memiliki harga awal yang lebih tinggi, umur pakai yang lebih panjang dapat mengimbangi biaya awal yang lebih mahal dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, termasuk spesifikasi material, ketahanan terhadap karat dan cuaca, aplikasi yang ideal dan harga, Anda dapat memilih material yang tepat untuk proyek konstruksi Anda.
5 Perbedaan Utama Galvanis dan Galvalum
1. Komposisi Galvanis terutama terdiri dari seng (zinc), sementara galvalum merupakan campuran seng dan aluminium (sekitar 55% aluminium dan 45% seng).
2. Ketahanan Karat Galvalum memiliki ketahanan karat yang jauh lebih tinggi daripada galvanis karena lapisan aluminium yang membentuk lapisan pelindung oksida yang kuat.
3. Ketahanan Cuaca Galvalum lebih tahan terhadap degradasi akibat paparan sinar UV dan hujan asam dibandingkan galvanis, sehingga tampilannya lebih awet.
4. Aplikasi Ideal Galvalum cocok untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan tinggi seperti atap dan dinding bangunan, sedangkan galvanis umumnya digunakan untuk aplikasi yang tidak terlalu terpapar cuaca ekstrem.
5. Harga Galvalum umumnya lebih mahal daripada galvanis karena proses produksi yang lebih kompleks dan ketahanan yang lebih tinggi.
Terakhir
Dengan mempertimbangkan kelima perbedaan utama ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan bijaksana dalam memilih antara galvanis dan galvalum untuk proyek konstruksi Anda.
Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan kebutuhan proyek, kondisi lingkungan dan tentunya anggaran Anda.